Friday, February 17, 2012

Pengibar Bendera Pusaka 17 Agustus 1945

Telah terbit sebuah buku yang amat baik dan perlu untuk dibaca dan diketahui masyarakat yaitu tentang Bapak Abdul Latief Hendraningratr, sang pengibar bendera pusaka pada tanggal 17 Agustus 1945. Buku ini diterbitkan oleh Sinar Harapan dan penulisnya adalah DR Nidjo Sandjojo M.Sc. Persoalan peristiwa sekitar Proklamasi amat menarik untuk diketahui karena merupakan peristiwa penting awal Bangsa Indonesia menyatakan dirinya sebagai bangsa yang merdeka dimana tidak beberapalama lagi terbentuklah Negara Republik Indonesia . Seperti tertulis pada halaman 122-123: Sedangkan pelaku pengibar bendera pusaka tersebut adalah Abdul Latief Hendraningrat yang dibantu seorang pemuda dari barisan pelopor bernama Soehoed, dan fakta itu tidak akan pernah hilang sepanjang masa. Sebab itu jika ada nama-nama selain kedua nama tersebut yang mengaku sebagai pengibar bendera pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, adalah tidak benar. Buku ini sudah bisa didapat pada toko-toko buku.


5 comments:

Nidjo Sandjojo said...

Terima kasih Pak Rushdy,

Itu yang dapat saya perbuat untuk melawan deras dan hebatnya pemberitaan di abad informasi ini.

Sekarang kata jujur merupakan barang yang langka.

Padahal ada renungan yang pantas untuk kita, yaitu:dari mana kita berasal, untuk apa kita ada, dan akan kemana kita pergi.

Sekali lagi terima kasih
Salam hormat
nidjo sandjojo

Arif WicaksonoHendraningrat said...

Terima kasih atas bantuan dan dukungannya untuk meluruskan sejarah berdirinya bangsa ini.sayang banyak generasi muda tidak tahu sama sekali bahkan pemerintah sekarang menurut saya betul2 "keterlaluan" sampai seorang presiden dan wagub yang notabene berasal dari militer pun tidak tahu sejarah bangsanya sendiri



Arif Wicaksono Hendraningrat - Cucu Abdul Latief Hendraningrat

Dasman Djamaluddin said...

Komentar ALWI DAHLAN yang saya kutip dari salah satu facebook saya: Dengan "Sang Pengibar Bendera Pusaka Abdul Latief Hendraningrat" ini dan buku lain yang senada, mudah-mudahan masyarakat makin banyak belajar tentang sejarah perjuangan kemerdekaan yang sesungguhnya. Dengan demikian, "...pahlawan kesiangan" ya...ng baru muncul tiba-tiba tetapi mengklaim tempat dalam sejarah secara tidak berhak, dapat dikembalikan ke tempat mereka yang sesungguhnya. Buku seperti ini hendaknya jadi bacaan wajib bagi wartawan2 muda yang kurang hati-hati, misalnya pada waktu HUT RI 17 Agustus 2011, paling tidak satu TV kita memperkenalkan seorang ibu pejuang yang berjasa dalam perang kemerdekaan padahal dia baru berusia 62 tahun. Berarti dia LAHIR tahun 1949, pada waktu perang kemerdekaan telah selesai dan pengakuan internasional telah dicapai. Selamat!

Arif WicaksonoHendraningrat said...

Setelah Peluncuran buku ini, saya coba masukan kata kunci di Google. dan menemukan, bahwa buku ini sudah masuk ke dalam katalog buku di PERPUSTAKAAN NASIONAL AUSTRALIA

http://catalogue.nla.gov.au/Record/5416304

terima kasih

Felicia said...

Yuk segera bergabung di bolayo.com
min deposit 50ribu
bonus member baru 30%
Aman & Terpercaya.
Jika berminat langsung klik link di bawah ya

Http://bit.do/bolayo