Sunday, October 22, 2006

Dwidjosewojo tokoh lembaga keuangan rakyat zaman kolonial

Ia bernama Mas Ngabehi Dwidjosewojo. Ikut mendirikan, dan pernah menjadi sekretaris PB Boedi Oetomo. Pada tahun 1912 Bersama kawan2 ia mendirikan “Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetera” di Magelang. Tujuannya adalah perjuangan kebangsaan dibidang sosial-ekonomi. Keprihatinan M. Ng. Dwidjosewojo amat besar atas nasib para guru bumiputera (pribumi) yang mengalami kesullitan pembeayaan hidup. Maka melalui AJB, kesulitan hidup ini bisa dibantu diatasi. Ketika didirikan AJB yang masih berdiri sampai sekarang dan ma-ju, bernama Onderlinge Levensverzekerings Mij Boemi Poetera dan anggotanya baru sebatas kalangan Perhimpunan guru2 orang Indonesia di Hindia Belanda. Dwidjosewojo men-cetuskan gagasannya pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha sebagai salah satu putusan Kong-res pertama PGHB di Magelang tgl 12 Februari 1912 Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu, sejak awal pendiri-annya Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama”. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan yang mempercayakan wakil2 mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan. Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga hari ini. Hingga semester pertama 2005 Bumiputera mengkaryakan sekitar 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9.7 juta jiwa rakyat Indonesia, de-ngan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh Indonesia. Meskipun sejumlah perusahaan asing menyerbu dan masuk menggarap pasar domestik, AJB mampu tetap bertahan bahkan berkembang. Bahkan pada tahun 1989 mendirikan Bank Bumi Putera. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mengungkapkan apa dan bagaimana keadaan lembaga keuangan ini, tapi sejarah berdiri AJB Boemi Poetera telah mengambarkan sebuah “semangat zaman” dalam kancah Kebangkitan Nasional. Tokoh Dwijosewojo tidak dipungkiri merupakan tokoh pergerakan Nasional dibanyak bidang yang pantas mendapat penghargaan.

3 comments:

hendar said...

Trimakasih, Pak Rushdy, atas info yang amat berguna ttg RM Ngabehi Dwidjosewojo, seorang tokoh besar -pra-Indonesia di bidang ekonomi yang namanya jarang diulas di media massa. Tulisan Anda saya jadikan cross-reference untuk tugas partisipasi mahasiswa dalam Mata Kuliah PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) di Universitas Multimedia Nusantara - Serpong, dalam pokok bahasan Kesadaran Nasional 1908.

salam,


Hendar Putranto

fiksinoir said...

Saya sampai di sini tak lain berkat Jejak Langkah-nya Pramoedya Ananta Toer.

Unknown said...
This comment has been removed by a blog administrator.