Wednesday, April 03, 2013

Dokter Willem Karel (Wim) Tehupeiory

Pada musim semi tahun 2001 seorang wartawan Belanda keturunan Maluku, Herman Keppy menemukan sebuah koper dengan tumpukan penuh dokumen pada sebuah kamar di sebuah desa di Alkmaar negeri Belanda. Koper ini juga berisi foto-foto dan dokumen pribadi dari Wim Tehupeiory (1883-1946),yang bertugas sebagai dokter pribumi pada tahun 20-an di Hindia Belanda. Bahan-bahan dokumen ini sungguh amat berguna dalam rangka kerja Keppy menulis novelnya yang berjudul Antara Ambon dan Amsterdam (Tussen Ambon en Amsterdam). Buku ini diterbitkan pada tahun 2004. Setelah itu semua dokumen di kirimnya kepada IISH (International Institute of Social History) di Belanda. Bahan dokumen ini terdiri dari sebanyak 250 surat pribadi, surat-surat yang kaitannya dengan profesi kedokteran (tahun 1883-1946) dan sejumlah bahan-bahan lainnya, termasuk laporan bulanan tentang Rumah Sakit pemerintah di Blinjoe di pulau Bangka (dari tahun 1910-1915), juga dokumen dari Vereeniging Ambonsch Studiefonds (1914-1921) serta sejumlah koleksi foto.
Dokter Maluku Willem Karel (Wim dari Empie) Tehupeiory lahir pada tahun 1883 di Ema pulau Ambon Hindia Belanda. Setelah menamatkan sekolah umum, bersama kakak laki-lakinya Johannes Everhardus (Nannie) pergi ke Batavia untuk sekolah di STOVIA. Keduanya lulus pada tahun 1902. Perlu diketahui Stovia memang dalam proses yang secara resmi terbentuk pada tahun 1902. Setelah itu Wim Tehupeiory yang masih berumur 19 tahun bekerja sebagai dokter pribumi di sebuah penjara di Medan. Kemudian di perkebunan Deli guna memberikan pelayanan kesehatan bagi buruh kebun orang Jawa dan Cina. Pada tahun 1907 kakak beradik Tehupeiory ini bersama saudara perempuannya Leentje Jacomina yang belajar ilmu farmasi berangkat ke Belanda guna melanjutkan studinya di Universitas Amsterdam. Tahun 1908 rampunglah sudah pendidikan mereka dan diizinkan menyandang gelar Arts. Beberapa saat setelah lulus, tiba-tiba Johannes Everhardus meninggal secara mendadak dalam umur 26 tahun pada sebah kejadian fatal yang tidak diperkirakan.
Dalam karirnya sebagai Arts asal Indonesia, Wim Tehupeiory memberikan kursus bagi dokter-dokter pribumi yang dibayar murah di Belanda dalam lembaga Indisch Genootschap in Leiden yang juga merupakan gerakan politik etis saat itu dipimpin oleh C. Th. van Deventer dan J. H. Abendanon. Saat bersekolah di Belanda sempat pula dibangunnya perkumpulan dokter pribumi di Belanda . Pada bulan Juli tahun 1909 Wim menikah dengan Anna Ommering seorang wanita Belanda yang dikaruniai 2 anak , Pada tahun yang sama saat kembali ke Indonesia, Wim mendirikan lembaga beasiswa Ambon (Ambonsch Studiefonds) yang maksudnya guna mendukung beaya bagi pendidikan orang Indonesia di negeri Belanda. Setelah kembali ke Indonesia, Wim bekerja di pulau Bangka pada perusahaan pertambangan timah (1910-1916). Pada bulan Juli 1916 keluarga Wim kembali ke Belanda. Dan saat itu dia menjadi anggota dari lembaga budaya perkumpulan MUDATO guna meningkatkan minat masyarakat Ambon dalam pendidikan. Perlu diketahui pula dalam kongres pendidikan kolonial di Den Haag pada tahun 1919 disetujui akan berdirinya Universitas di Hindia Belanda termasuk berdirinya fakultas Kedokteran sebagai perkembangan STOVIA. Pada tahun 1922 karena kesulitan keuangan Tehupeiory harus kembali ke Indonesia tanpa ikut sertanya keluarganya. Dalam situasi ini dia bekerja sebagai dokter di kapal cargo bernama SS Rondo, yang bertugas mengangkut jamaah haji ke Mekah melalui pelabuhan Jedah. Setelah berhenti, dia melakukan praktek umum di Batavia . Disampin kegiatan tersebut sempat pula dirinya aktif dalam organisasi nasional Sarekat Ambon dan tentu saja dalam lembaga beasiswa bagi orang Maluku. Selain itu dia juga anggota komisi supervise sekolahnya terdahulu yaitu STOVIA. Pada tahun 1928, Wim merupakan salah seorang pendiri Perhimpunan Politik Maluku (Molukus Politiek Verbond). Seorang yang memilik pribadi menarik dokter Willem Karel (Wim) Tehupeiory meninggal dunia setelah Indonesia Merdeka di Jakarta pada tahun 1946 dengan tenang. (diterjemahkan bebas dari bahan internet padahttp://www.iisg.nl/collections/tehupeiory/).....Foto: Wim dengan keluarga di Batavia...

1 comment:

ssmid said...

terimakasih pak artikel ini sangat bermanfaat.
salam sehat selalu,
bline