Thursday, July 20, 2006

Pelajar Indonesia di Mesir dan revolusi kemerdekaan RI

Berkat usaha-usaha diplomasi para pelajar Indonesia di Al Azhar, Liga Arab dalam persidangan Sesi Ketiga di Kairo, Maret 1946, menelurkan Resolusi No. 45 yang mendukung kemerdekaan Republik
Indonesia. Selanjutnya pada bulan Desember 1946, Liga Arab dalam persidangan Sesi Kelima di Kairo mengeluarkan Resolusi No. 83 yang merekomendasikan pengakuan terhadap Republik Indonesia. Pada bulan Juni 1947 Pemerintah RI di Jogjakarta mengirimkan misi resmi yang di pimpin oleh "Diplomat Republiken" Haji Agus Salim ke Mesir dan negara-negara Arab mencari dukungan dan pengakuan bagi perjuangan kemerdekaan RI. Setelah Agresi Militer I atas ibukota RI, Yogyakarta, Liga Arab dalam persidangan kesembilan di Kairo, Oktober 1948, mengirim kawat kepada Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan segera agresi militer Belanda terhadap RI. Kemudian Liga Arab mengirim Konsul Jenderal Mesir di Bombay (Mumbay), India, Mohammad Abdul Moneim, dengan menembus blokade udara Belanda dari Singapura menuju ibukota kaum republiken Yogyakarta. Misi ini diterima secara kenegaraan oleh Bung Karno dan Bung Hatta sebagai wujud pengakuan kemerdekaan RI oleh pihak asing pada 15 Maret 1947. Secara kenegaraan, Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta, melalui Perdana Menterinya Mahmoud Fahmi Nokrasyi Pasha.

Oleh : Farhan Kurniawan