Setelah perundingan Renville, Amir Sjarifuddin mulai merasionalisasi TNI (Program Re-Ra) dengan memangkas jumlah pasukan. Pada saat itu, tentara reguler terdiri dari 350.000 personel, dan lebih dari 470.00 terdapat di laskar. Dengan adanya program ini, pada tanggal 2 Januari 1948 Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No.1 Tahun 1948, yang memecah pucuk pimpinan TNI menjadi Staf Umum Angkatan Perang dan Markas Besar Pertempuran. Staf Umum dimasukkan ke dalam Kementerian Pertahanan di bawah seorang Kepala Staf Angkatan Perang (KASAP). Sementara itu, Markas Besar Pertempuran dipimpin oleh seorang Panglima Besar Angkatan Perang Mobil. Pucuk pimpinan TNI dan Staf Gabungan Angkatan Perang beserta seluruh perwira militer dihapus, dan pangkatnya diturunkan satu tingkat. Presiden kemudian mengangkat Soerjadi Soerjadarma sebagai Kepala Staf Angkatan Perang dengan Kolonel T.B. Simatupang sebagai wakilnya. Sebagai Panglima Besar Angkatan Perang Mobil diangkat Soedirman. Staf Umum Angkatan Perang bertugas sebagai perencana taktik dan siasat serta berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, sedangkan Staf Markas Besar Angkatan Perang Mobil adalah pelaksana taktis operasional.
3 comments:
Makasih gan atas infonya,saya juga punya info lain tentang Hakim Ziyech Akan Mendatangkan Ajax
http://134.209.150.199/ juga menjadi salah satu Agen IDN Poker Online Terbaik dengan menggunakan uang asli. Nilai deposit yang ditawarkan kepada pengguna judi online sangatlah terjangkau. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua pecinta permainan poker online dapat merasakannya tanpa harus kebingungan untuk mencurahkan hobi mereka
Situs Aman Dan Terpercaya seIndonesia
Post a Comment