Waktu gubernurn DKI, Ahok dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat muncul berita wacana yang santer bahwa jalan Proklamasi akan berubah namanya kembali menjadi jalan Pegangsaan Timur. Seperti tertulis dalam sejarah, jalan ini terkenal dan ada dibenak setiap Bangsa Indonesia semua bahwa Proklamasi terjadi pada Tanggal 17 Agustus 1945 pada rumah Bung Karno yaitu gedung di jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Dizaman Orde Baru berubah menjadi jalan Proklamasi. Saya pernah ikut dalam Komite Pembangunan Kembali Rumah Proklamsi sejak tahun 90-an. Tujuannya untuk membangun kembali rumah bersejarah tersebut. Tapi rupanya semua Presiden tidak setuju dengan alasannya masing-masing. Dalam video tahun 2015 diatas, Wakil Gubernur Djarot sendiri pernah berpidato soal itu, tapi semua rupanya tinggal rencana ? Sekali lagi rupanya banyak yang tidak setuju. Bagaimana kalau nanti DKI dipimpin Anies-Sandi ? Rasanya jadi lebih tidak mungkin karena ini merupakan ide kebijakan Gubernur lama. Buat apa direalisasikan ? Saya berfikiran, nanti pada tahun 2020 dan selanjutnya tidak ada lagi kewajiban kita mengingat apa, bagaimana oleh siapa serta apa tujuannya Kemerdekaan Indonesia itu. Kita lalai dan akan selalu lalai ?
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus tahun 1956 merupakan saat terahir Dwitunggal Soekarno-Hatta eksis sebagai ikon persatuan sejak tahun 1945. Pada tanggal20 Juli1956, Mohammad Hatta menulis sepucuk surat kepada Ketua DPR pada saat itu,Sartonoyang isinya antara lain, "Merdeka, Bersama ini saya beritahukan dengan hormat, bahwa sekarang, setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih rakyat mulai bekerja, dan Konstituante menurut pilihan rakyat sudah tersusun, sudah tiba waktunya bagi saya untuk mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Segera, setelah Konstituante dilantik, saya akan meletakkan jabatan itu secara resmi." DPR menolak secara halus permintaan Mohammad Hatta tersebut, dengan cara mendiamkan surat tersebut. Kemudian, pada tanggal23 November1956, Bung Hatta menulis surat susulan yang isinya sama, bahwa tanggal1 Desember1956, dia akan berhenti sebagai Wakil Presiden RI. Akhirnya, pada sidang DPR pada30 November1956, DPR akhirnya menyetujui permintaan Mohammad Hatta untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Presiden, jabatan yang telah dipegangnya selama 11 tahun.
Tahun 1966, mahasiswa UI pernah demo ke DPRGR di Senayan. Perlu diketahui sebelum kompleks MPR-DPR rampung, lembaga pemerintah parlemen ini berada di kompleks dekat TVRI sekarang.