tag:blogger.com,1999:blog-232208682024-03-22T16:41:45.472-07:00sejarah kitaMengungkapkan Sejarah Kontemporer Indonesia dilengkapi foto dan keterangan berguna.Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.comBlogger319125tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-80386625450273752702021-09-08T07:46:00.000-07:002021-09-08T07:46:17.794-07:00<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyA3nspsSjvfSQ2vjpaqjNSTF6jXlrtI7nylVHriFNK_iG-SfxAmrVcXOKVnJwK-mtCaE4czQRsbqI' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br /> Saat kunjungan Mangkunegara ke VII ke Belanda pada tahun 1936. Dalam peristwa ini beliau menggunakan seragam tentara KNIL dengan pangkat Kolonel<p></p>Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-60801038504381371562020-11-19T17:20:00.000-08:002020-11-19T17:20:25.585-08:00Maulid FPI 14 November 2020<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/enHYOh-t7No" width="320" youtube-src-id="enHYOh-t7No"></iframe></div><br /><p></p>Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-13148285337948612772019-07-29T09:24:00.001-07:002019-07-29T09:24:26.323-07:00Kebijakan Zaman Revolusi. <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqTmG1BOvULTaV36gK9GarmzIxfyJu-OnCT6UHvNnqyJWKvbXXLsWEoOx0Gw4-JLADGEL5vthcfEfmEitxzPFjbe65SFYuMtbTjBcHpdAt-VsQFFLd9yAHFFRTJlxQlDxaPAxD_w/s1600/WIN_20190627_15_06_46_Pro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqTmG1BOvULTaV36gK9GarmzIxfyJu-OnCT6UHvNnqyJWKvbXXLsWEoOx0Gw4-JLADGEL5vthcfEfmEitxzPFjbe65SFYuMtbTjBcHpdAt-VsQFFLd9yAHFFRTJlxQlDxaPAxD_w/s320/WIN_20190627_15_06_46_Pro.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: inherit; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
Setelah perundingan Renville, Amir Sjarifuddin mulai <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Rasionalisasi_(ekonomi)" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration-line: none;" title="Rasionalisasi (ekonomi)">merasionalisasi</a> TNI (Program Re-Ra) dengan memangkas jumlah pasukan. Pada saat itu, tentara reguler terdiri dari 350.000 personel, dan lebih dari 470.00 terdapat di laskar. Dengan adanya program ini, pada tanggal 2 Januari 1948 Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No.1 Tahun 1948, yang memecah pucuk pimpinan TNI menjadi Staf Umum Angkatan Perang dan Markas Besar Pertempuran. Staf Umum dimasukkan ke dalam Kementerian Pertahanan di bawah seorang Kepala Staf Angkatan Perang (KASAP). Sementara itu, Markas Besar Pertempuran dipimpin oleh seorang Panglima Besar Angkatan Perang Mobil. Pucuk pimpinan TNI dan Staf Gabungan Angkatan Perang beserta seluruh perwira militer dihapus, dan pangkatnya diturunkan satu tingkat. Presiden kemudian mengangkat <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Soerjadi_Soerjadarma" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration-line: none;" title="Soerjadi Soerjadarma">Soerjadi Soerjadarma</a> sebagai Kepala Staf Angkatan Perang dengan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kolonel" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration-line: none;" title="Kolonel">Kolonel</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/T.B._Simatupang" style="background: none; color: #0b0080; text-decoration-line: none;" title="T.B. Simatupang">T.B. Simatupang</a> sebagai wakilnya. Sebagai Panglima Besar Angkatan Perang Mobil diangkat Soedirman. Staf Umum Angkatan Perang bertugas sebagai perencana taktik dan siasat serta berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, sedangkan Staf Markas Besar Angkatan Perang Mobil adalah pelaksana taktis operasional.</div>
Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-40166201656580360402019-07-03T07:43:00.001-07:002019-07-03T07:43:28.892-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEishmTXklSMYUB1d5imgk6r7nwN-_LgxnhAgu5Mj4ZDUdvlgDMlaVfPVVD54BS-9kgajUNNYY8NRv-HoWHg3uC_0NzO7QwFspgJV_Iw9Fcpo-aDrhWLEK-9-AZAmVmxvTvGRhTvaw/s1600/oot.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="516" data-original-width="868" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEishmTXklSMYUB1d5imgk6r7nwN-_LgxnhAgu5Mj4ZDUdvlgDMlaVfPVVD54BS-9kgajUNNYY8NRv-HoWHg3uC_0NzO7QwFspgJV_Iw9Fcpo-aDrhWLEK-9-AZAmVmxvTvGRhTvaw/s320/oot.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12.16px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-top: 0.7em; padding: 0px;">
Ada yang tahu dimana Rumah Sakt Cina di Batavia ? Menurut Alwi Shahab, rumah sakit Cina ini terletak di antara Jalan Tiang Bendera 1 dan Tiang Bendera 5, tidak jauh dari Kali Besar dan Kali Angke, Jakarta Barat. Rumah sakit dibangun oleh masyarakat Cina di Batavia secara gotong royong atas inisiatif Kapiten Cina ke-2, Phoa Beng Gam. Kapiten Phoa seorang tauke kaya raya memiliki tanah perkebunan luas di Tanah Abang Bersamaan dengan itu, Kapiten Phoa diminta Belanda membangun berbagai gedung di Batavia. Dia memerlukan banyak kuli yang direkrut dari luar Batavia bersama keluarganya. Banyak di antara mereka yang terkena penyakit malaria. Sementara warga Tionghoa juga semakin banyak datang dari daratan Cina ke Batavia. Maka Kapiten Phoa merencanakan membangun sebuah rumah sakit umum yang terletak di kawasan yang berdekatan dengan China Town. Rumah sakit Cina ini sangat lengkap bahkan dikatakan lebih baik dari rumah sakit yang dibangun Belanda yang kemudian pada tahun 1820 yang kemudian ditempati oleh De Javasche Bank, bank milik pemerintah Hindia Belanda yang menjadi cikal bakal Bank Indonesia pada 1953. Nasib Rumah Sakit Cina ini kemudian buruk sekali karena dibongkar oleh gemeente (dewan kota) Belanda. Karena sejak didirikan CBZ (Centraal Burgerlijk Ziekenhuis yang diresmikan 1919 (kini Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo), rumah sakit swasta milik Cina itu dibongkar dengan alasan dililit hutang verpoonding yang sudah berjalan puluhan tahun. Dikemudian hari pembongkaran rumah sakit ini dipersoalkan dr Kwa Tjoan Sioe waktu hendak mendirikan rumah sakit Yang Seng Ie di Jalan Mangga Besar. Menurut sejarawan Tionghoa, Prof James Dananjaya, mungkin pemerintah kolonial Belanda tidak mau disaingi dalam hal pembinaan kesehatan rakyat <span class="skimlinks-unlinked" style="margin: 0px; padding: 0px;">Batavia.Pada</span> peristiwa pembantaian warga Cina pada Oktober 1740, para pasien di rumah sakit ini dibantai oleh VOC termasuk orang tua, wanita, dan anak-anak. Foto. inilah tepi sungai kali (kali Angke atau Krukut ?) dekat Rumah Sakit Cina dimaksud. </div>
Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-72102161878868929272019-05-24T20:24:00.002-07:002019-05-24T20:24:57.063-07:00Rumah Proklamasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJigrRCs9NGFg8iblkfm8RaCt0HYhZXeakeuTHSaM3eSgHRWgSOMpueCSv-qhlAtNy7-eQ-qpfGLfKS0SErEFjq8z_bIJlN8SWQ45Uj_cL_PJhAt6kbm_VpequyTo1VOHx9NdFnA/s1600/hlm_36+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="667" data-original-width="1102" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJigrRCs9NGFg8iblkfm8RaCt0HYhZXeakeuTHSaM3eSgHRWgSOMpueCSv-qhlAtNy7-eQ-qpfGLfKS0SErEFjq8z_bIJlN8SWQ45Uj_cL_PJhAt6kbm_VpequyTo1VOHx9NdFnA/s320/hlm_36+copy.jpg" width="320" /></a></div>
Kalau kita perhatikan Rumah Proklamasi. Sesungguhnya tiang bendera bambu berada persis dekat pot bunga beton (foto kiri). Dan ini tiang yang dipakai untuk mengerek bendera sang saka pada 17 Agustus 1945. (Foto kanan) Foto kanan saat Proklamasi sebelum upacara kerek bendera. Tampak Soehoed sudah berdiri disitu ?Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-86125978521825520372019-05-24T09:47:00.000-07:002019-05-24T09:47:03.231-07:00Pekan Ikatan Sport Indonesia tahun 1942<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzjqepNPcA3ZpdEfg5lPNb0G7OVKrHK3P__L67uKcvrUVqKbhUhPpLP_LPYH_ipydab1mMWalvuhw' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Bertempat di lapangan Ikada, pembukaan pekan ISI dilakukan oleh Jenderal Imampura. Bung Karno ikut memberikan semangat.Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-72569306411174799462018-10-19T07:18:00.001-07:002018-10-19T07:23:01.591-07:00Bung Karno tahun 60-an<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dw94PvoUkG-hLyaPAhSxOLNT0nhij3vO-zwFYcqXxd_osQQxYj_MPVCiNx_C2K3oCTcP9sYiicqflg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<span style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Hari hari panjang belakangan ini, muncul keprihatinan saya pada situasi nasional kita. Tiba tiba saya teringat pada tahun 60-an saat Indonesia berjaya. Saat itu kita berbangga hati dan merasa betapa berartinya berbangsa yang bermartabat .Kita sadar untuk apa kemerdekaan itu dan sanubari terasa tidak jauh dari zaman saat Proklamasi dibacakan. Kehormatan berbangsa itu penting Boeng ! Coba rasakan betapa indahnya lagu kebangsaan Indonesia Raya ini yang dulu diciptakan dan diperdengarkan pada 90 tahun yang lalu tepatnya tanggal 28 Oktober 1928, oleh WR Soepratman penciptanya. Mari kita berkesadaran seperti demikian</span>Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-43760109284479246562017-08-29T09:06:00.002-07:002017-08-29T09:06:33.462-07:00BK berobat ke RS Carolus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzbbV34K2SPhlavzomYi9VT7lu2fL3cG4lafhrfFoXEHj4QFuh3fFgVn4tRZvlUrUMlTK0aMkWBzbg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16.8px;">Irjen </span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16.8px;">Pol (Purn) Drs Sidarto Danusubroto SH yang pernah jadi ajidan Bung Karno 1967=1968 bercerita dalam bukunya, </span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16.8px;">Soekarno tidak pernah diputuskan menjadi tahanan kota bahkan tahanan rumah namun untuk bepergian dari rumahnya di Batu Tulis di Bogor ia harus meminta izin kepada dua Pangdam. </span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16.8px;">Pangdam Siliwangi untuk meninggalkan Bogor dan Pangdam Jaya untuk memasuki wilayah Jakarta dalam rangka berobat ke Rumah Sakit Carolus, misalnya. Lebih parah lagi, sesudahnya harus menjalani tahanan rumah di Wisma Yaso. Dalam video kemungkinan terkait peristiwanya pada tahun 1968 ? </span>Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-20478025481945551062017-07-24T00:22:00.000-07:002017-07-24T00:26:19.954-07:00Jalan Pegangsaan Timur 56 dimana ? <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dysc79U1p_UPh_qvlkcz_RAmOMtvY1J2uK_GcwVC3AYaOnsAakqGhURl4_llhRXwou11AqUwpzC6vw' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Waktu gubernurn DKI, Ahok dan wakilnya <span style="background-color: white; color: #6a6a6a; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: x-small; font-weight: bold;">Djarot</span><span style="background-color: white; color: #545454; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: x-small;"> Saiful Hidayat muncul berita wacana yang santer bahwa jalan Proklamasi akan berubah namanya kembali menjadi jalan Pegangsaan Timur. Seperti tertulis dalam sejarah, jalan ini terkenal dan ada dibenak setiap Bangsa Indonesia semua bahwa Proklamasi terjadi pada Tanggal 17 Agustus 1945 pada rumah Bung Karno yaitu gedung di jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Dizaman Orde Baru berubah menjadi jalan Proklamasi. Saya pernah ikut dalam Komite Pembangunan Kembali Rumah Proklamsi sejak tahun 90-an. Tujuannya untuk membangun kembali rumah bersejarah tersebut. Tapi rupanya semua Presiden tidak setuju dengan alasannya masing-masing. Dalam video tahun 2015 diatas, Wakil Gubernur Djarot sendiri pernah berpidato soal itu, tapi semua rupanya tinggal rencana ? Sekali lagi rupanya banyak yang tidak setuju. Bagaimana kalau nanti DKI dipimpin Anies-Sandi ? Rasanya jadi lebih tidak mungkin karena ini merupakan ide kebijakan Gubernur lama. Buat apa direalisasikan ? Saya berfikiran, nanti pada tahun 2020 dan selanjutnya tidak ada lagi kewajiban kita mengingat apa, bagaimana oleh siapa serta apa tujuannya Kemerdekaan Indonesia itu. Kita lalai dan akan selalu lalai ? </span>Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com24tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-70223318442629478152017-07-19T01:19:00.001-07:002017-07-19T01:19:52.333-07:00Bung Hatta Mengundurkan Diri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxHih5tFnIO-9IxhcgLHpwKWA__3eVVxunGJxFh5kUIxtVsgUHBsUiJHVEVC2S457NYBs0y1trcQQw' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus tahun 1956 merupakan saat terahir Dwitunggal Soekarno-Hatta eksis sebagai ikon persatuan sejak tahun 1945. <span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">Pada tanggal</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/20_Juli" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none;" title="20 Juli">20 Juli</a><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1956" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none;" title="1956">1956</a><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">, Mohammad Hatta menulis sepucuk surat kepada Ketua DPR pada saat itu,</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><a class="mw-redirect" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sartono" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none;" title="Sartono">Sartono</a><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">yang isinya antara lain, "Merdeka, Bersama ini saya beritahukan dengan hormat, bahwa sekarang, setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih rakyat mulai bekerja, dan Konstituante menurut pilihan rakyat sudah tersusun, sudah tiba waktunya bagi saya untuk mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Segera, setelah Konstituante dilantik, saya akan meletakkan jabatan itu secara resmi." </span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">DPR menolak secara halus permintaan Mohammad Hatta tersebut, dengan cara mendiamkan surat tersebut. Kemudian, pada tanggal</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/23_November" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none;" title="23 November">23 November</a><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1956" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none;" title="1956">1956</a><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">, Bung Hatta menulis surat susulan yang isinya sama, bahwa tanggal</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1_Desember" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none;" title="1 Desember">1 Desember</a><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1956" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none;" title="1956">1956</a><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">, dia akan berhenti sebagai Wakil Presiden RI. Akhirnya, pada sidang DPR pada</span><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/30_November" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none;" title="30 November">30 November</a><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;"> </span><a href="https://id.wikipedia.org/wiki/1956" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: none; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #0b0080; font-family: sans-serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none;" title="1956">1956</a><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px;">, DPR akhirnya menyetujui permintaan Mohammad Hatta untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Presiden, jabatan yang telah dipegangnya selama 11 tahun.</span><br />
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: inherit; margin-bottom: 0.5em; margin-top: 0.5em;">
<br /></div>
Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-28664494163712266552017-07-09T05:49:00.000-07:002017-07-09T05:49:01.522-07:00Demo ke DPRGR Senayan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dy-o5nM0XwgXcqOonGFaDTasJ5n1i_mgW4BYwuOiaDZ9Gnlz5fPwkQZs6uE096l_VvUVmONyV7l1Dc' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Tahun 1966, mahasiswa UI pernah demo ke DPRGR di Senayan. Perlu diketahui sebelum kompleks MPR-DPR rampung, lembaga pemerintah parlemen ini berada di kompleks dekat TVRI sekarang.Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-74145630598898772642017-05-14T15:03:00.001-07:002017-05-14T15:03:34.786-07:00Nawaksara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxqC_2iWybqCjvC0TI7zptrYqZhTdHJz1ueeScA49ZP4h_hQl9nRIPkmKzPT7OFFC88HQ75YG6bRMo' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div class="MsoNormal">
Nawaksara adalah sebuah judul pidato yang dilakukan Sukarno
pada tanggal 22 Juni 1966 dalam Sidang Umum ke-IV MPRS. Saat itu beliau
berkata: "Sembilan di dalam bahasa Sanskerta adalah "Nawa". Eka,
Dwi, Tri, Catur, Panca, enam-yam, tujuh-sapta, delapan-hasta, sembilan-nawa,
sepuluh-dasa. Jadi saya mau beri nama dengan perkataan "Nawa".
"Nawa" apa? Ya, karena saya tulis, saya mau beri nama "NAWA
AKSARA", dus "NAWA iAKSARA" atau kalau mau disingkatkan
"NAWAKSARA". Tadinya ada orang yang mengusulkan diberi nama
"Sembilan Ucapan Presiden". "NAWA SABDA". Nanti kalau saya
kasih nama Nawa Sabda, ada saja yang salah-salah berkata: "Uh, uh,
Presiden bersabda". Sabda itu seperti raja bersabda. Tidak, saya tidak mau
memakai perkataan "sabda" itu, saya mau memakai perkataan
"Aksara"; bukan dalam arti tulisan, jadi ada aksara latin, ada aksara
Belanda dan sebagainya. NAWA AKSARA atau NAWAKSARA, itu judul yang saya berikan
kepada pidato ini. Saya minta wartawan-wartawan mengumumkan hal ini, bahwa pidato
Presiden dinamakan oleh Presiden NAWAKSARA." Pidato ini disampaikan oleh
Presiden Soekarno sebagai pertanggungjawabannya atas sikapnya dalam menghadapi
Gerakan 30 September. Soekarno sendiri menolak menyebut gerakan itu dengan nama
tersebut. Menurutnya Gerakan itu terjadi pada tanggal 1 Oktober dini hari, dan
karena itu ia menyebutnya sebagai Gestok (Gerakan 1 Oktober). Pidato
pertanggungjawaban Soekarno ini ditolak oleh MPRS, dan sebaliknya MPRS
memutuskan untuk memberhentikannya dari jabatannya sebagai presiden seumur
hidup, dan mengangkat Jenderal Soeharto sebagai penggantinya. Terlampir suasana
saat itu dan sedikit pidato yang jadi bagiannya.<o:p></o:p></div>
Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-28693614106315347702017-05-12T23:14:00.004-07:002017-05-12T23:14:29.398-07:00Tanggal 19 Mei 1998, Soeharto berubah strategi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dz_PHJ3XDuwu3hOtytHT2Kyl61Na5ZUcr3q7_-Tr4il5qoj5_LjifzS1BjGR9qgFGcbIhj6oS8SLf0' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px;">
Soeharto memanggil sembilan tokoh Islam seperti Nurcholis Madjid, Abdurachman Wahid, Malik Fajar, dan KH Ali Yafie. Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir 2,5 jam (molor dari rencana semula yang hanya 30 menit) itu para tokoh membeberkan situasi terakhir, dimana eleman masyarakat dan mahasiswa tetap menginginkan Soeharto mundur. Permintaan tersebut ditolak Soeharto. Ia lalu mengajukan pembentukan Komite Reformasi. Pada saat itu Soeharto menegaskan bahwa ia tak mau dipilih lagi menjadi presiden. Namun hal itu tidak mampu meredam aksi massa, mahasiswa yang datang ke Gedung MPR untuk berunjukrasa semakin banyak. Sementara itu Amien Rais mengajak massa mendatangi Lapangan Monumen Nasional untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional.</div>
Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-25518608255213461652017-05-06T01:39:00.002-07:002017-05-06T01:39:14.815-07:00Beca kembali ke Jakarta<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyVIKZENuxy085NmI4NNWVjv8Rvj6I7PpfvVSBAHsTBFV-bBr9iVOOtwS6VhnvO-sh4g-wJfvK-65w' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Coba Pak Gubernur baru, beca bisa engga kembali ke Jakarta ?Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-39280033116461645522017-05-05T23:29:00.001-07:002017-05-05T23:29:01.051-07:00Luna Park<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyO_Vu6hBmoW6-WjMF4cyWFxSthS8gIfPapQ8ffJoauhRCkQkhd7cBhkk3BH8i4aPXXek-Sof9nJJM' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Sebuah kenangan acara Pasar Malam di daerah Princen Park sehabis perang.Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-56680832038084111222017-04-26T17:51:00.000-07:002017-04-26T17:53:28.649-07:00Kota tua, banyak bangunan yang sudah tiada.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyuKAtvT_Dt5i1d8o8861jUOUKvA0Na5CVeee28hcrAxf7mC1vSk3yn8-i29dfPwR3kffuUYEUVzd4' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Kota tua yang kita kenal sekarang bisa dikatakan kartu permainan yang tidak lengkap lagi. Kadung begitu, untuk tujuan berbeda dilengkapi dengan bangunan baru yang pura-pura tua ? Tapi tak mengapa biar turis yang datang bisa percaya bukan ? Bahan visual yang begitu banyak, kenapa tidak menjadi kelengkapan dan secara jujur dikatakan mana yang masih dan mana yang sudah hilang. Coloniual Heritage (Share Heritage) pentingkah kita lestarikan ? Tentu saja, paling tidak menggambarkan dimana kedudukan sosial kaum pribumi. Itu pelajaran bukan ?Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-67423284380289796152017-02-28T04:25:00.001-08:002017-02-28T04:25:43.038-08:001 Maret 1942 Jakarta sebagai kota terbuka<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dwGdwzEnZl78YIL50mmCayVrr-e5upGCMz22X5mR6-atGxXTS3GZyn0eu1BIbgGpdPMwZQ2DQ1F2nU' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Tanggal 1 Maret 1942, Jakarta sebagai kota terbuka (open city). Jepang telah mendarat di tiga tempat yaitu <span style="background-color: #bae6b8; color: #333333; font-size: x-small; text-align: justify; text-indent: 48px;">Banten, Indramayu, dan Rembang. Rakyat Jakartapun menyambutnya. </span>Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-85911612067041906672016-11-13T03:18:00.003-08:002016-11-13T03:18:54.376-08:00Stasiun Tanjung Priuk dulu dan sekarang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyMN1azjAJ13xP4P1MVPGPZU0lF_z_-eJ8JeFfg8zJT4MreJNg9LyMc6jirpRO8s4JErnhfiXEG1CQ' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Tadi pagi, Sahabat Museum dan PT KAI (Kereta Api Indonesia) mengadakan kunjungan dan membuat acara "Pesta Peron" berupa bedah bfoto dan pemutaran film. Tampak dalam film Stasiun Tanjung Priuk dulu dan sekarang.Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-70238874897036773602016-09-04T12:06:00.000-07:002016-09-04T12:06:11.551-07:00Keluarga Pengerek Bendera Saat Proklamasi: Ilyas Karim Tak Terlibat Pengibaran.Keluarga pengerek bendera saat proklamasi, Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo, meluruskan informasi tentang Ilyas Karim. Ilyas yang mengaku bercelana pendek pada foto legendaris pengerekan bendera saat proklamasi kemerdekaan, dikatakan keluarga Latief dan Suhud, tak terlibat.
"Dalam foto di Museum Juang, tertulis nama pengibar bendera adalah Kolonel Latief dan Suhud. Itu institusi yang resmi yang mengeluarkannya. Cek saja di sana," demikian kata Irawan Suhud, putera kelima Suhud Sastro Kusumo.
Irawan Suhud mengatakan hal itu di Caffe Bene, Lotte Shopping Avenue, Jl Prof Dr Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (3/9/2016). Irawan saat itu didampingi Citro Seno Hendraningrat, putra ketiga Kolonel Abdul Latief Hendraningrat, serta Nidjo Sandjojo, menantu Latief Hendraningrat yang juga penulis buku "Abdul Latief Hendradiningrat, Sang Pengibar Bendera Pusaka 17 Agustus 1945".
Irawan melanjutkan, dia pernah mendengarkan cerita ayahnya saat menjadi pengibar bendera pada 17 Agustus 1945.
"Ayah saya pernah cerita, ayah saya memang tidak ingin diekspos. Beberapa kali dia meminta bercerita oleh orang lain atau media, tapi tidak mau. 'Saya (Suhud) di situ karena kebetulan saya di situ. Jadi siapa saja sebenarnya bisa. Pak Sudiro yang minta. Dia mempersiapkan bambunya dan segala macam'," lanjut Irawan menirukan sebagian cerita ayahnya.
Irawan juga mengetahui kiprah ayahnya itu dari rekaman wawancaranya dengan RRI tahun 1995, setelah ayahnya meninggal tahun 1986. Saat itu, Irawan mengetahui ayahnya mengibarkan bendera saat proklamasi berusia 25 tahun, karena lahirnya diketahui tahun 1920.
Sedangkan Nidjo, menantu Latief yang juga penulis buku ayah menantunya sebagai pengibar bendera pusaka mengatakan, Ilyas Karim mulai muncul dan mengaku sebagai pengibar bendera pusaka saat Proklamasi, pada tahun 2008 lalu.
"Saya mengecek di Kemenhan, sampai saya cek di Dinas Sejarah TNI AD. Lihat dari umur, umur Ilyas 89, mengaku mengibarkan bendera saat 18 tahun. Semua anggota TNI punya NRP (Nomor Registrasi Pokok). Semua pensiunan dibayar oleh Asabri (Asuransi ABRI). Kalau dia dapat tunjangan, tunjangan dari mana? Kalau dari Asabri, nggak ada namanya," jelas Nidjo.
Nidjo menambahkan dirinya juga alumni tentara tahun 1976 dan masih memiliki data pensiunan ABRI saat itu.
"Saya dulu kerja di Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kemhan, yang mengelola data tentang pertahanan, termasuk yang mengurusi data pensiun. Saya punya data Pak Ilyas Karim," jelasnya.
Data pensiunan ABRI yang dipaparkan Ilyas Karim, menurut Nidjo, adalah punya orang lain.
"Ilyas Karim pensiun nomor ini, punya nomor orang Lain. Sebenarnya itu miliknya orang lain. Itu diragukan kalau dia mengaku letkol, di Senen juga bisa beli seragam. NRP yang dipakai Pak Ilyas Karim itu 13685. Itu sebenarnya NRP Letda Sjair," ungkapnya.
Nidjo menambahkan, Latief pernah menuliskan pengalaman pribadinya sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, ayah menantunya itu menuliskan nama Suhud.
"Ketika Bung Karno selesai membacakan Proklamasi, tiba-tiba seorang pemuda dan seseorang pemudi datang berbaris kedepannya. Sang pemudi membawa baki berisikan sang dwi warna yang dilipat dengan rapih. Sang pemuda kami kenal bernama Suhud, sang pemudi tidak saya kenal," kata Nidjo menuturkan tulisan Latief.
Irawan Suhud kembali menambahkan, keluarganya dan keluarga Latief tidak masalah bila Ilyas Karim mengaku pejuang, namun keberatan bila mengaku pengibar bendera.
"Yang mengibarkan bendera ini adalah ayah kami. Kami nggak masalah kalau dia mengaku pejuang. Tapi keberatan kalau mengaku pengibar bendera," tuturnya.
Suhud, ditambahkan Irawan bukan dari satuan Pembela Tanah Air (Peta) namun dari Barisan Pelopor. Pihaknya berkeberatan atas pengakuan Ilyas Karim, terlebih bila pengakuan itu dilakukan untuk mendapatkan sejumlah keuntungan.
"Barisan Pelopor itu pengawal soekarno. Ilyas Karim mengatasnamakan orangtua kami, entah untuk apa, maka kami akan meluruskan. Kalau akhirnya ada untuk keuntungan, kami keberatan. Kan ada yang nggak tahu muka ayah saya. Kami keberatan kalau (Ilyas Karim) mengatasnamakan pengibar bendera," tandas dia. Sumber tulisan Detik.com.Arief Ikhsanudin - detikNews<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0DoQ5tXyjALL-HW4dah8SfEYNy6TfEHEge5VnRUMTUNtWSGPJhXbtIY_R-g3W_sXjCLk95JL2FAYzd9SHLahLjH0K1VMEgmvlN4WnJXFs0qrK-2B84s9NdBHXK4s0VLX1_k-zjA/s1600/48c1cf2b-4db8-4b4e-ad7c-23e797253a6e.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0DoQ5tXyjALL-HW4dah8SfEYNy6TfEHEge5VnRUMTUNtWSGPJhXbtIY_R-g3W_sXjCLk95JL2FAYzd9SHLahLjH0K1VMEgmvlN4WnJXFs0qrK-2B84s9NdBHXK4s0VLX1_k-zjA/s320/48c1cf2b-4db8-4b4e-ad7c-23e797253a6e.jpg" width="320" height="240" /></a>
Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-35073216428521839462016-06-03T14:10:00.005-07:002016-06-03T14:10:48.037-07:00Selamat Ulang Tahun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzg8o0EDZR4GJxB-Ni9z041lcQ8njudupIyJwuGdogAhe4BNXy3xyMW0zonvcQUVM4kbR4SSvTpso0' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<h2>
<b>Happy Birthday</b></h2>
Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-59884663870771942212016-05-22T10:00:00.003-07:002016-05-22T10:00:22.320-07:00Orang Belanda melihat Hindia dari arah laut<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxavXncEA_YnCILmhpBmColRwJvXGmt3uh1RK5C4EThyRVGyD1AGOwlQ3zZTNZbpN7XUewKlpyc0MM' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Demikianlah Belanda mulai dari VOC sampai Hindia Belanda dibawah Van Mook melihat Indonesia. Maka perhatian pada teluk Jakarta amat besar. Ini untuk kepentingan dagang tentunya. Perkapalan Belanda nomer satu baik lintas internasional maupun antar pulau di Indonesia. Tapi apakah Belanda juga berpikir reklamasi ? Tentu saja kalau perlu, tapi utamanya pendalaman laut pelabuhan. Tanjung Priuk dibangun lebih dahulu dengan mengeruk sedalam mungkin ?Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-6412253027621008592016-05-19T19:07:00.001-07:002016-05-19T19:07:22.311-07:00Presiden Soeharto ke Amerika Serikat 1970<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dw4LSfjvtCnJImwgVj0xiI12Pn-EwiTtj-U0jt7riKVwRadrqj1Bvx4UUdEdh46YyRZdFch3dceQ5U' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div class="MsoNormal">
Dari peristiwa yang telah berlalu. Dua tahun sejak diangkat
menjadi Presiden ke-2 RI oleh MPRS pada 1968, Soeharto pada tanggal 26 Mei 1970 melawat ke Amerika
Serikat. Ketika bertemu dengan Presiden AS Richard M Nixon, Soeharto
menceritakan perkembangan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang secara strategis
sudah dilumpuhkan. Demikian isi transkrip pembicaraan antara Nixon dan Soeharto
di Gedung Putih, 26 Mei 1970, yang dirilis kembali oleh situs Indoleaks.
Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger hadir dalam pertemuan pukul 10.45 waktu
setempat tersebut. Namun, dalam dokumen yang dicap "Super Rahasia dan
Sensitif" itu, Kissinger hanya sedikit sekali berbicara. Dialog lebih
didominasi oleh Nixon dan Soeharto secara bergantian. Seperti tertera di
dokumen yang diunduh detikcom<\/strong>, Selasa (14\/12\/2010), Soeharto
'melaporkan' mengenai keadaan di Indonesia di awal-awal kekuasaannya. Menurut
Soeharto, Indonesia telah mencapai rehabilitasi dan stabilisasi sesuai target
waktu yang ditetapkan. Namun, lanjut Soeharto, semua orang merindukan akan percepatan
dalam pembangunan ekonomi. Apabila hal itu tidak terjadi, isu-isu kebangkitan
komunisme akan menjadi lebih kritis. Mendengar uraian mantan Pangkostrad
tersebut, Nixon lalu bertanya bagaimana kekuatan kelompok komunis pada saat itu
dan apakah sudah berada di bawah kendali?
"Secara strategis, kekuatan mereka dapat dikatakan telah
dihapuskan," ucap Soeharto. Kepada presiden negara musuh utama komunisme
tersebut, Soeharto mengatakan, tokoh-tokoh penggerak PKI, yang berjumlah 10
persen dari 3 juta anggota partai tersebut, masih berkeliaran. Namun, puluhan
ribu simpatisan partai pimpinan DN Aidit itu telah diinterogasi dan masuk
penjara. Nixon bertanya lagi apakah ideologi komunisme juga berpengaruh ke
kalangan mahasiswa? Soeharto menjawab, gerakan mahasiswa telah sepenuhnya
berpihak kepada pemerintah orde baru. Mereka telah menerima berbagai
indoktrinasi ide-ide orde baru di bawah pemerintahannya. "Para mahasiswa
lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan di bidang pertanian, kesehatan dan sosial di tingkat desa,"
cetus jenderal Angkatan Darat itu. Sumber: http://news.detik.com/berita/1524397/indoleaks-bertemu-nixon-1970-soeharto-cerita-pki-telah-dilumpuhkan<o:p></o:p></div>
Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-50521922537407055682016-02-12T19:00:00.001-08:002016-02-12T19:00:21.523-08:00PSI berdiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxt6pKs2k43SE_R43rWzr28TynCW10hRcQmq88DznbK7XAduD2mj8fefbo08ztOc4d248BBwQ3iWkU' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div class="MsoNormal">
Partai Sosialis Indonesia, disingkat PSI, adalah sebuah
partai politik yang ada di Indonesia. Partai ini berhaluan kiri dan menganut
ideologi sosialisme. Cikal bakal PSI adalah Partai Sosialis yang diketuai oleh
Amir Syarifuddin dan Partai Rakyat Sosialis (PARAS) yang didirikan oleh Sutan
Syahrir yang kemudian bergabung dengan nama Partai Sosialis. Partai Sosialis
inilah yang sejak bulan November 1945 sampai pertengahan tahun 1947 menguasai
kabinet, yaitu Kabinet Syahrir I, II, dan III serta Kabinet Amir Syarifuddin I
dan II. Ketika terjadi keretakan antara kelompok Syahrir dengan kelompok Amir
Syarifuddin, Syahrir memilih untuk membentuk partai baru, yaitu Partai Sosialis
Indonesia (PSI), pada tanggal 12 Februari 1948. PSI berlandaskan sosialisme
yang disandarkan pada ajaran Karl Marx dan Friedrich Engels untuk menuju
masyarakat sosialis yang berdasarkan kerakyatan. Partai ini menentang sistem
diktatur proletariat yang diterapkan di Uni Soviet dan negara-negara sosialis
lainnya. Sosialisme kerakyatan yang dimaksudkan PSI adalah sosialisme yang
menjunjung tinggi derajat kemanusiaan dengan mengakui dan menjunjung persamaan
derajat setiap manusia yang menghargai pribadi seseorang dalam pikiran serta
dalam pelaksanaan sosialisme.<o:p></o:p></div>
Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-58610775737031100562016-02-05T11:44:00.001-08:002016-02-05T11:44:11.926-08:00Ibu Fatmawati 93 tahun.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxPn3tJ9Uk45bcmLKJvXB2bmIow_NVwcsAQYtxKfkhKMPUD9K8xWqCLHeNZBDIsNE3tdJFQKUtBdBs' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Sebuah kenangan dari bagian kehidupan beliau saat masih hidup.Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-23220868.post-52128618638602457982015-12-14T14:27:00.000-08:002015-12-14T14:27:05.593-08:00Bung Karno bersahabat dengan Timur dan Barat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dys0VFcbszKard7XEshqCjtv2AzcSHWo323qiGOxZh57j8ItGa4UDwo6rXVkr7684_N5cIZ2hp4Z-M' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
Sungguh Presiden kita yang pertama Bung Karno memiliki wawasan politik internasional yang besar. Beliau bersahabat dengan para pemimpin dunia baik dari ideologi komunis maupun liberalis. Akibatnya berbagai persoalan dunia yang menyangkut Indonesia, mudah diselesaikan, tanpa perlu khawatir bakalan dikuasai secara politik, ekonomi, budaya dan hankam ?Rushdy Hoeseinhttp://www.blogger.com/profile/11665498893483341677noreply@blogger.com4