Thursday, March 19, 2015

20 Maret 1602, 413 tahun yang lalu VOC didirikan

Mungkin banyak yang tidak ingat atau tidak peduli barangkali. 413 tahun yang lalu VOC didirikan. Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC) yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602. Ini adalah persekutuan dagang Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham. Meskipun sebenarnya VOC merupakan sebuah persekutuan badan dagang saja, tetapi badan dagang ini istimewa karena didukung oleh negara dan diberi fasilitas-fasilitas sendiri yang istimewa. Hak-hak istimewa yang tercantum dalam Oktrooi (Piagam/Charta) tanggal 20 Maret 1602 meliputi: Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan dan sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri; Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk: memelihara angkatan perang, memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian, merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda, memerintah daerah-daerah tersebut, menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan memungut pajak.. Bisa dikatakan VOC adalah negara dalam negara. VOC memiliki enam bagian (Kamers) di Amsterdam, Middelburg (untuk Zeeland), Enkhuizen, Delft, Hoorn, dan Rotterdam. Delegasi dari ruang ini berkumpul sebagai Heeren XVII (XVII Tuan-Tuan). Kamers menyumbangkan delegasi ke dalam tujuh belas sesuai dengan proporsi modal yang mereka bayarkan; delegasi Amsterdam berjumlah delapan. Di kalangan orang Indonesia VOC memiliki sebutan populer Kompeni atau Kumpeni. Istilah ini diambil dari kata compagnie dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalam bahasa Belanda. Tetapi rakyat Nusantara lebih mengenal Kompeni sebagai tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan kepada rakyat Nusantara yang sama seperti tentara Belanda. Perusahaan ini mendirikan markasnya di Batavia (sekarang Jakarta) di pulau Jawa. Pos kolonial lainnya juga didirikan di tempat lainnya di Hindia Timur yang kemudian menjadi Indonesia, seperti di kepulauan rempah-rempah (Maluku), khususnya Kepulauan Banda di mana VOC manjalankan monopoli atas pala dan cengkeh. Metode yang digunakan untuk mempertahankan monompoli termasuk kekerasan terhadap populasi lokal, dan juga pemerasan dan pembunuhan massal. Pos perdagangan yang lebih tentram berada di Deshima, pulau di lepas pantai Nagasaki, yang adalah tempat satu-satunya di mana orang Eropa dapat berdagang dengan Jepang. Tahun 1603 VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilannya, dan pada 1610 Pieter Both diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama (1610-1614), namun ia memilih Jayakarta sebagai basis administrasi VOC. Sementara itu, Frederik de Houtman menjadi Gubernur VOC di Ambon (1605 - 1611) dan setelah itu menjadi Gubernur untuk seluruh Maluku (1621 - 1623). Pada pertengahan abad ke-18 VOC mengalami kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan. Alasannya adalah : Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi, banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Sultan Hasanuddin dari Gowa. Selain itu banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang bertambah luas yang membutuhkan pegawai yang lebih banyak. Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah perdagangan VOC menurun, Bertambahnya saingan perdagang di Asia terutama pihak Inggris dan Perancis. Di Belanda sendiri terjadi perubahan politik penting seperti berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal yang menganjurkan perdagangan bebas. Berdasarkan alasan di atas maka VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang sebesar 136,7 juta gulden dan kekayaan yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang, benteng, kapal serta daerah kolonial mereka di Indonesia. Kini Belanda menganggap zaman itu masuk sebagai zaman keemasannya. Pertunjukan di Madurodam Belanda memperlihatkan kepada generasi muda semua keberhasilan VOC. Keterangannya antara lain: Empat ratus tahun yang lalu, di masa keemasan Belanda kita telah memiliki ribuan kapal. Kita saat itu adalah negara perdagangan terbesar di dunia. Jika Anda berlayar dan Anda sudah berusia sebelas tahun, sebagai anak laki-laki bergelar bootsjongen. Bersama Dengan 350 orang anda menuju Hindia (sekarang Indonesia). Dalam perjalanan ini, mereka membawa makanan selama keperluan berbulan-bulan. Sejumlah 23.000 kilogram roti, 11.000 kilogram daging, 1.500 kilogram bacon, 1.800 kilogram mentega dan 700 peti keju. Tapi tentu saja itu bukan piknik. Mereka berlayar untuk menjadi kaya dan mengambil barang berharga dari tanah yang jauh. Misalnya ribuan kilo gram teh, 40.000 mangkuk porselen dari Cina, ratusan emas batangan dan rempah-rempah berharga mahal. Nilai keuntungan ekonomi saat ini bisa dinilai seperti kargo yang bernilai ratusan jutaan Euro. Foto, pertunjukan VOC di taman Madurodam Belanda

1 comment:

pricillia said...

yuk bergabung segera di bolayo.com
min depo 50rb
Bonus member baru 30%
Bonus harian 5%
Aman & Terpercaya
hanya di bit.do/BOLAYO

Whatshapp kami
bit.do/WA_BOLAYO