Wednesday, July 31, 2013
Umi Yukaba (Kalau saya pergi memenuhi panggilan tugas)
Idul Fitri tahun 1945 jatuh tanggal 7 September 1945
Penetapan 1
Ramadhan 1364 H atau tahun 1945 bertepatan pada tanggal 9 Agustus 1945.
Benarkah Hari Raya Idul Fitrinya jatuh pada tanggal 9 September 1945 ? Ada yang
masih ingat ? Clip video tentang itu dimana tercantum awalnya Idul Fitri 9
September 1945. Ternyata film lama tentang hari Raya Idul Fitri tanggalnya
salah. Mestinya Idul Fitri tahun 1945 ini jatuh pada tanggal 7 September 1945. Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 dan berakhirnya bulan puasa yang diikuti Hari Raya Idul Fitri 1364 H itu, Jakarta aman. Namun sudah tampak coretan-coretan Revolusi...
Tuesday, July 23, 2013
Volksraad parlemen zaman HIndia Belanda
Volksraad yang diambil dari bahasa Belanda dan secara
harafiah berarti "Dewan Rakyat", adalah semacam dewan perwakilan
rakyat Hindia-Belanda. Dewan ini dibentuk pada tanggal 16 Desember 1916 oleh
pemerintahan Hindia-Belanda yang diprakarsai oleh Gubernur-Jendral J.P. van
Limburg Stirum bersama dengan Menteri Urusan Koloni Belanda; Thomas Bastiaan
Pleyte. Pada awal berdirinya,
Dewan ini memiliki 38 anggota, 15 di antaranya adalah orang pribumi. Anggota
lainnya adalah orang Belanda (Eropa) dan orang timur asing: Tionghoa, Arab dan
India. Pada akhir tahun 1920-an mayoritas anggotanya adalah kaum pribumi. Awalnya,
lembaga ini hanya memiliki kewenangan sebagai penasehat. Baru pada tahun 1927,
Volksraad memiliki kewenangan ko-legislatif bersama Gubernur-Jendral yang
ditunjuk oleh Belanda. Karena Gubernur-Jendral memiliki hak veto, kewenangan
Volksraad sangat terbatas. Selain itu, mekanisme keanggotaan Volksraad dipilih
melalui pemilihan tidak langsung. Pada tahun 1939, hanya 2.000 orang memiliki
hak pilih. Dari 2.000 orang ini, sebagian besar adalah orang Belanda dan orang
Eropa lainnya. Selama periode 1927-1941, Volksraad hanya pernah membuat enam
undang-undang, dan dari jumlah ini, hanya tiga yang diterima oleh pemerintahan
Hindia Belanda. Sebuah petisi Volksraad yang ternama adalah Petisi Soetardjo.
Soetardjo adalah anggota Volksraad yang mengusulkan kemerdekaan Indonesia. Dominasi
kolonial pada masa itu hampir mencakup semua aspek, sampai pada forum-forum
resmi harus menggunakan Bahasa Belanda, padahal sejak Kongres Pemuda II (1928)
bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa persatuan yang menjadi salah satu
alat perjuangan kalangan pro-kemerdekaan. Untuk itulah Mohammad Hoesni Thamrin
mengecam pedas tindakan-tindakan yang dianggap mengecilkan arti bahasa
Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia dalam sidang-sidang Volksraad
diperbolehkan sejak Juli 1938. Video, saat pembukaan Volksraad pada tahun 1938. Tampak Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg membukanya. Sumber tulisan : Wikipedia
Subscribe to:
Posts (Atom)