Di Scheveningen Den Haag negeri Belanda ada sebuah bangunan yang kini dipakai Hotel. Pada masa lalu tepatnya dalam rangka Konperensi Meja Bundar gedung ini dipakai untuk perundingan Indonesia Belanda yang disaksikan PBB guna penyelesaian Dekolonisasi di Indonesia. Pada hari Senin tanggal 21 Desember 2009 dalam suasana lingkungan bersalju, Pak Rosihan Anwar melakukan Napak Tilas disini. Baginya tempat ini merupakan situs penting tempat berlangsungnya perhelatan bangsa itu pada masa lalu. Saat itu sebagai wartawan "Pedoman" dirinya diundang pemerintah Belanda untuk meliput jalannya konperensi yang berlangsung dari bulan Agustus sampai November 1949. Nama gedung ini dahulu "Kuur House" kira-kira artinya rumah berobat. Gedung yang dibangun pada abad ke 19 ini berada dipantai dekat kota Den Haag. Pantai itu dikenal sebagai daerah Scheveningen. Pak Rosihan dengan sedikit romantik bercerita : "Dahulu pada tanggal 17 Agustus 1949, Wakil Presiden, Perdana Menteri RI mengadakan perayaan 17 Agustus yang keempat kalinya diruangan ini. Beliau berpidato dimana antara lain dikatakannya, 4 tahun lamanya kami berjuang dimana kami mengalami kekalahan-kekalahan, tapi kami tidak mau mengaku kalah". Berhenti sejenak pada ceritanya Pak Rosihan termenung, memandang jauh keruang resepsi Kuur House yang kini adalah restoran hotel seolah jago tua wartawan ini berada menembus waktu lampau dan benar-benar berada ketika konperensi tersebut berlangsung. Meja Bundar berakhir dengan peristiwa "Penyerahan Kedaulatan" yang berlangsung diistana Dam, Amsterdam. Kami akan berkunjung kesana besok rencananya tanggal 25 Desember 2009, semoga tidak turun salju......
Wednesday, December 23, 2009
Sunday, December 20, 2009
gambar penuh misteri
Gambar-gambar aneh ini ada di Kraton Kanoman Cirebon. Keempatnya merupakan keramik ex Delft (Belanda) yang ditempel didinding pagar luar. Kelihatannya bukan coretan berasal dari Indonesia, tapi dari luar negeri. Sedikit mengundang pertanyaan gambar kanan atas. Tampak lelaki bersorban memotong kepala seorang wanita dan menaruhnya diatas baki yang dipegang wanita lain. Sungguh sebuah gambar yang kurang enak dilihat. Ada yang bisa menjelaskan ?
Salju di Den Haag
Raportase dari Nederland
Tanggal 19 Desember 2009 bersama wartawan senior Rosihab Anwar, putri dan anak menantunya, saya berangkat ke Belanda. Kami tiba di Sciphol pada keesokan harinya tanggal 20 Desember 2009. Menyambut Bapak Duta Besar Fanny Habibie dan Bapak Firdaus. Adapun, kunjungan ini terkait pada undangan Radio Nederland (RNW) kepada Bapak Rosihan Anwar untuk ikut memperingati 60 th KMB dan Penyerahan Kedaulatan kepada RIS. Ternyata di Belanda sedang turun salju cukup hebat. Ini untuk pertama kali seumur hidup saya mengalami salju. "Sungguh sangat romantis" Seperti tampak dalam foto adalah halaman depan "Wisma Tamu" di Wassenar dimana saya tinggal (difoto dari kamar saya). Bapak Rosihan bersama anak dan menantunya menginap, di Wisma Duta tidak jauh disebarang jalan.
Friday, December 18, 2009
Matahari terbit tanggal 1 Januari 1950
Proses panjang yang menyita tenaga dan pikiran selesai sudah pada tanggal 27 Desember 1949 yaitu Penyerahan Kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat. Kalau di Belanda berlangsung di Istana Dam oleh Ratu Belanda Juliana kepada Perdana Menteri RIS Mohamad Hatta, di Jakarta dari Wakil Mahkota Belanda Lovink kepada Sri Sultan Hamengkubuwono. Sementara sejak tanggal 17 Desember 1949 Bung Karno mantan Presiden RI telah dinobatkan (begitu istilahnya waktu itu) di Yogyakarta menjadi Presiden RIS. Publikasi Negara baru ini menjadi perhatian publik. Salah satu yang menarik yang mungkin sudah dipersiapkan lebih dahulu, dibuatlah Almanak atau Penanggalan pertama untuk tahun 1950. Pada gambar awal untuk tanggal 1 Januari 1950, terpampang gambar Presiden RIS Soekarno sedang berpidato. Gambar inbi menjadi simbol kebanggaan tak terhingga yang banyak digantung diruang muka rumah penduduk. Semua bangga kepada Presidennya mungkin pada saat itu. Kemana Republik Indonesia yang sudah diakui kedaulatannya itu ? Republik Indonesia selanjutnya berlaku sebagai Negara Bagian. Untuk ini pada tanggal yang sama dengan pengakuan kedaulatan RI tersebut, diangkatlah Mr Asaat (mantan ketua KNIP) menjadi Pemangku Jabatan Presiden RI. Pelantikan dilakukan oleh Presiden RIS, Ir Soekarno. Sejak itu Sang Merah Putih berkibar tanpa gangguan diseluruh peloksok tanah air, kecuali Irian Barat. Merah Putih resmi di Irian Barat setelah PEPERA tahun 1962. Inilah sejarah......
Subscribe to:
Posts (Atom)