Friday, May 08, 2009

Memperingati 60 th Konferensi Meja Bundar (23 Agustus 1949-23 Agustus 2009)

Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah Republik Indonesia, BFO (Permusyawaratan Negara Federal) dan Kerajaan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949. Delegasi Indonesia (RI dan BFO) dipimpin oleh Mohamad Hatta. Konferensi Meja Bundar terkait karena usaha untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan. Belanda mendapat kecaman keras dari dunia internasional. Belanda dan Republik Indonesia kemudian mengadakan beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomasi, lewat perundingan Linggajati, perjanjian Renville, pernyataan Roem-van Roijen, dan Konferensi Meja Bundar. Hasil Konferensi Meja Bundar antara lain, serahterima (overdracht) kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia Serikat kecuali pulau Irian bagian barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan pulau Irian bagian barat sebagai negara terpisah karena perbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini. Karena itu pasal 2 menyebutkan bahwa Pulau Irian bagian barat bukan bagian dari serahterima, dan bahwa masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu tahun. Kemudian akan dibentuknya sebuah persekutuan Indonesia dan Belanda bernama UNI Indonesia-Belanda, dengan Baginda Ratu Belanda sebagai kepala UNI. Terakhir, pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat. Tahun ini (2009) seyogyanya diadakan peringatan ke 60 Konferensi Meja Bundar. Mengapa ? Karena senang atau tidak senang, mau atau tidak mau, kenyataannya dalam penyerahan kedauylatan 27 Desember 1949, Republik Indonesia Serikat merupakan periode yang tidak terpisahkan dengan sejarah nasional kita. Dan Presiden pertama RI, Soekarno merupakan Prtesiden yang diakuai dunia saat itu (wakil PBB dalam UNCI, merupakan representasi dunia yang terlibat dan hadir dalam Konperensi Meja Bundar maupun penyerahan kedaulatan itu 27 Desember 1949).

3 comments:

Al-Fatahul Ikhlas said...

wah..jdi ingat msh kecil 'sd' yg bhas KMB ,.menarik ..keep writing! ,oh ya tukaran link mau?

http://e-getting.blogspot.com

Baruno said...

Perundingan KMB. Indonesia banyak dirugikan. Situasi pada waktu itu di medan tempur sudah berbalik. Inisiatif pertempuran sudah ditangan Pejuang Indonesia; pencegatan patroli, konvoi dan serangan malam terutam ke kota-kota besar di Jawa sudah menjadi hal yang rutin, tentara Belanda sudah tidak dapat tidur nyenyak. Antara lain Serangan Umum tgl 1 Maret. Tentara Belanda sudah terdesak dan kelelahan.Hal ini tidak dimaanfaatkan secara baik dalam perundingan tersebut oleh Elit-elit politik kita. Mental kompromistik masih kental.

Ratih Juhara said...

Bacaan yang menarik, mengingatkan kembali mengenai KMB, sejarah indonesia...

Thanks for share