Raad Tjina di Batavia
Notulen vergadering dari Raad Tjina di Batavia pada hari Selasa tanggal 4 boelan Maart 1918.
Persidangan (vergadering) di boeka pada djam poekoel 1 liwat tengahari.
Dikapalai (Voorzitter) Toewan Majoor Khouw Kind An.
Dihadiri (aanweizig) Toean2 Luitenant Oeij Kim Liong, Lie Sin Liong, Laij Soen Thio dan Oh Siau Tjeng.
Secreatris, Khoe Siauw Eng dan beberapa Wijksmeters dari bilangan Batawi dan Weltevreiden.
Tiada berhadlir dengan kasi taoe sebabnja :
Tiada berhadlir dengan zonder kasi taoe sebabnja :
Dibitjarakan :
Hal Toean Majoor minta taoe pendoedoek mana jang dilanggar bahaja kebandjiran, hingga perloe mendapat pertoeloengan.
Semua wijkmester menjaoet tiada ada, katjoewali Soinsan, jang tjeritakan bagaimana pendoedoek kampoengnja soedah kalanggar itoe bahaja, tapi dengan pertoeloengan nja rame2, orang2 jang mendapat itoe bahaja soedah dapat ditoeloeng sampai tjoekoep.
Toewan Majoor lalu menjatakan, manakala pembantoean itu koerang tjoekoep , aken ditambah.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan diatas merupakan notulen dari rapat Kong Kuan atau dewan perwakilan Cina di Batavia. Dan gambar diatas foto tempat dewan ini berapat. Notulen ini merupakan satu dari sejumlah besar dokumen dalam bahasa melayu tentang kehidupan masyarakat Cina di Batavia dari akhir abad ke 18 sampai tahun 1960-an. Dokumen dari Dewan ini ditemui secara tidak sengaja oleh dua orang peneliti Perancis pada tahun 1960-an pada sebuah rumah abu di daerah Guinung Sahari Jakarta. Pada tahun 1998, dokumen tersebut selamat disimpan pada pusat peneltian Sinologi di Belanda. Profesor Leonard Blusse adalah peneliti utama yang sekarang mengerjakan proyek ini di Belanda.
Notulen vergadering dari Raad Tjina di Batavia pada hari Selasa tanggal 4 boelan Maart 1918.
Persidangan (vergadering) di boeka pada djam poekoel 1 liwat tengahari.
Dikapalai (Voorzitter) Toewan Majoor Khouw Kind An.
Dihadiri (aanweizig) Toean2 Luitenant Oeij Kim Liong, Lie Sin Liong, Laij Soen Thio dan Oh Siau Tjeng.
Secreatris, Khoe Siauw Eng dan beberapa Wijksmeters dari bilangan Batawi dan Weltevreiden.
Tiada berhadlir dengan kasi taoe sebabnja :
Tiada berhadlir dengan zonder kasi taoe sebabnja :
Dibitjarakan :
Hal Toean Majoor minta taoe pendoedoek mana jang dilanggar bahaja kebandjiran, hingga perloe mendapat pertoeloengan.
Semua wijkmester menjaoet tiada ada, katjoewali Soinsan, jang tjeritakan bagaimana pendoedoek kampoengnja soedah kalanggar itoe bahaja, tapi dengan pertoeloengan nja rame2, orang2 jang mendapat itoe bahaja soedah dapat ditoeloeng sampai tjoekoep.
Toewan Majoor lalu menjatakan, manakala pembantoean itu koerang tjoekoep , aken ditambah.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan diatas merupakan notulen dari rapat Kong Kuan atau dewan perwakilan Cina di Batavia. Dan gambar diatas foto tempat dewan ini berapat. Notulen ini merupakan satu dari sejumlah besar dokumen dalam bahasa melayu tentang kehidupan masyarakat Cina di Batavia dari akhir abad ke 18 sampai tahun 1960-an. Dokumen dari Dewan ini ditemui secara tidak sengaja oleh dua orang peneliti Perancis pada tahun 1960-an pada sebuah rumah abu di daerah Guinung Sahari Jakarta. Pada tahun 1998, dokumen tersebut selamat disimpan pada pusat peneltian Sinologi di Belanda. Profesor Leonard Blusse adalah peneliti utama yang sekarang mengerjakan proyek ini di Belanda.
1 comment:
Menarik sekali. Saya tertarik untuk melihat sejauh mana pemikiran dan aksi karitas komunitas cina ketika itu. Apakah ada cara untuk bisa akses dokumen-dokumen itu? Apakah sudah ada indeks yang dibuat dari projek tersebut untuk bisa diakses? Amelia
Post a Comment